Apakah Kualitas Tuhan itu Pengasih, dan Penyayang?
|
Banyak sekali perdebatan yang terjadi dalam konteks memahami sifat dan kualitas Tuhan yang sesungguhnya. Akar semua ini sebenarnya datang dari ketidakakuratan kita dalam berpikir dan menggunakan logika. Seharusnya kita tidak akan bisa mengetahui apakah Tuhan itu maha kuasa, maha adil, maha kasih, maha pemaaf, dll kalau sebenarnya kita saja tidak bisa membuktikan eksistensi Tuhan secara utuh.
Sejauh ini, sampai kita dewasa kita mengira bahwa apa yang kita ketahui di otak kita itu sudah benar. Termasuk dogma, ajaran, dan paradigma yang sudah diwariskan kepada kita sejak lahir. Dalam agama contohnya, kita sudah di "paksa" untuk memeluk agama tertentu sejak lahir, tanpa kita bisa mengelak dan bertanya. "Kenapa saya harus memeluk agama ini?" "Kenapa gak agama yang itu?" atau mungkin "Kenapa seharusnya gak usah menganut ajaran agama yang manapun sekalian?". Sama halnya seperti aksioma, dimana sesuatu sudah dianggap benar, tanpa perlu pembuktian sama sekali. Secara tidak sadar kita sebenarnya sudah dihipnotis dan dikekang oleh figur otoritas yang sudah lahir sebelum kita lahir. Oleh karena itu, mengapa sampai saat ini belum banyak orang yang bisa dengan 100% bisa membuktikan eksistensi Tuhan, apakah Allah itu ada, atau tidak. Ustadz, pendeta, biksu, atau tokoh agama lainnya mungkin mengajari kita bahwa Tuhan itu ada, lalu kita tidak bisa mempertanyakannya lagi sama sekali. Itu sudah menjadi kebenaran yang mutlak. Aneh sekali, bahkan mereka mengajari juga bahwa Allah itu maha adil tapi disisi lain mereka bilan Tuhan itu juga maha pengasih. Ini adalah bukti kesalahan logika berpikir yang paling fundamental. Karena sesuatu yang adil itu tidak bisa pemaaf. Tidak ada yang namanya "maaf" kalau sesuatu itu "adil". Berarti dengan kata lain, saat saya melakukan 10 dosa, maka supaya Tuhan "adil", Tuhan akan dengan otomatis mencatat 10 kesalahan saya, lalu akan menghukum/memberi kesengsaraan yang setimpal dengan 10 dosa tersebut saat saya mati nanti. Itu yang namanya adil. Tapi coba renungi lagi. |
Kenapa Membuktikan Keberadaan Tuhan itu Sulit?
Alasannya sangat mudah. Karena orang belum bisa menggunakan logika dan cara berpikir yang tepat.
Ini juga merupakan kesalahan fundamental dari kalangan umat beragama, ateis, dan penganut agnostik yang ada di bumi tercinta kita ini. Semua ingin merasa benar, tapi anehnya semua mereka BELUM bisa berpikir dengan benar. Ibaratnya kalau sudah diskusi tentang topik Tuhan, itu sudah menjadi argumen yang gak akan pernah ada habisnya. Dan malah mau adu jotos, dan pamer siapa yang suaranya paling besar. :)
Esensi yang wajib diketahui oleh semua orang sebelum bisa membuktikan eksistensi Tuhan adalah, konsep "identitas" kita yang sesungguhnya. Apakah kita itu tubuh jasmani kita, otak kita, dan pikiran kita. Lalu setelah itu kita harus paham betul tentang "hukum sebab akibat". Argumen yang sering dilontarkan pihak ateis adalah "segala sesuatu punya sebab". Ini merupakan logika yang murahan dan bisa dengan gampang dibuktikan salah. Saya mungkin gak akan panjang lebar membahas ini, karena sebelumnya pernah saya bahas di apakahtuhanada.com silakan tonton videonya sendiri. Belum lagi paradigma yang salah tentang "causal entity" yang merupakan harus makhluk yang punya niat dan sadar. Saya gak akan panjang lebar lagi, mungkin cukup sampai disini saja dulu yang bisa saya bagikan dan mudah-mudahan bisa menginspirasi saudara sekalian.
God bless...!!!
Ini juga merupakan kesalahan fundamental dari kalangan umat beragama, ateis, dan penganut agnostik yang ada di bumi tercinta kita ini. Semua ingin merasa benar, tapi anehnya semua mereka BELUM bisa berpikir dengan benar. Ibaratnya kalau sudah diskusi tentang topik Tuhan, itu sudah menjadi argumen yang gak akan pernah ada habisnya. Dan malah mau adu jotos, dan pamer siapa yang suaranya paling besar. :)
Esensi yang wajib diketahui oleh semua orang sebelum bisa membuktikan eksistensi Tuhan adalah, konsep "identitas" kita yang sesungguhnya. Apakah kita itu tubuh jasmani kita, otak kita, dan pikiran kita. Lalu setelah itu kita harus paham betul tentang "hukum sebab akibat". Argumen yang sering dilontarkan pihak ateis adalah "segala sesuatu punya sebab". Ini merupakan logika yang murahan dan bisa dengan gampang dibuktikan salah. Saya mungkin gak akan panjang lebar membahas ini, karena sebelumnya pernah saya bahas di apakahtuhanada.com silakan tonton videonya sendiri. Belum lagi paradigma yang salah tentang "causal entity" yang merupakan harus makhluk yang punya niat dan sadar. Saya gak akan panjang lebar lagi, mungkin cukup sampai disini saja dulu yang bisa saya bagikan dan mudah-mudahan bisa menginspirasi saudara sekalian.
God bless...!!!