Paham Kepercayaan Yang Salah - Ateisme, Agnositik, Animisme, Dinamisme
Mungkin judul postingan ini hanya mewakili beberapa paham kepercayaan yang kita Punyai mengenai Tuhan. Masih banyak lagi aliran lain yang mungkin sama sekali belum saya tulis. Ada juga mistisme (percaya dengan supranatural, sehingga cuma orang tertentu saja yang bisa "merasakan" Tuhan), ada juga sinkretisme (yang berarti perpaduan beberapa ajaran agama). Aneh sekali memang, begitu banyak interpretasi yang terjadi ketika manusia ingin mengetahui keberadaan Tuhan. Bagi yang theist (punya agama), sejak lahir mereka sudah di-dogma untuk percaya kepada Tuhan, dan WAJIB hukumnya memeluk agama tertentu. Tidak bisa protes. Lalu anehnya orang yang punya agama akan mati-matian membela agama yang dianutnya walaupun sebenarnya dia tidak tahu entah mengapa dia menjadi umat agama itu.
Grup yang menganut kepercayaan atheist dilain sisi, sama sekali tidak yakin dengan eksistensi Tuhan. Mereka menganggap, Tuhan tidak bisa dibuktikan dengan logika. Padahal sebenarnya mereka salah total. Saya bisa membuktikannya kok :p Ya, tanpa embel-embel mencomot ayat kitab suci, tapi dengan logika 100%. By the way, saya bukan penganut deisme, seperti kebanyakan orang lain. Saya juga mau menambahkan, ada sedikit kesamaan antara ateis dan agnostik. Mereka sama-sama bingung tentang Tuhan. Tapi yang agnostik, itu seperti cuek. Mereka gak mau tahu jika Tuhan itu ada atau tidak. Sebenarnya mereka hanya gak ngerti sih menurut saya, cuma pura-pura menutupi ketidaktahuan mereka.
Orang yang tahu menggunakan akal, logika, dan pikiran dengan tepat pasti bisa memberi bukti Tuhan itu ada tanpa perlu harus koar-koar. Karena intinya orang tersebut sudah paham beberapa sudut pandang yang benar tentang melihat dunia ini, dan persepsi. Mayoritas kaum agamawan, ateis, agnostik, animisme, dinamisme atau paham lainnya tidak tahu mereka salah, tapi mereka dengan sangat percaya diri mempertahankan keyakinan mereka. Bisa diibaratkan seperti anak TK yang belum mengetahui cara membuktikan 2 pangkat 3 = 8, tetapi anak TK itu tetap berkoar membuktikan bahwa 2 pangkat 3=8 itu salah. Ini sungguh lucu, tapi juga saya miris melihatnya. Tapi sebenarnya ada cara untuk memahami hal seputar eksistensi dan ke-ilahian Tuhan, yaitu dengan mempelajari elemen "indentitas", "the law of cause and effect", dan juga "infinity". Misalkan saja, kita harus paham betul bahwa harus ada 1 mahluk yang punya atribut paling sempurna, atau lebih tepatnya punya kekuasaan yang tak terbatas. Tidak boleh lebih dari 1, atau kurang dari 1. Kalau orang ateis bilang, darimana anda tahu? Ya coba aja pikirkan dengan logika masing-masing. Saya tantang anda.. :) Kalau anda belum bisa mengetahui konsep infinity tadi, mungkin anda gak akan tahu bahwa cuma boleh ada 1 makhluk yang punya unlimited power tadi.
Postingannya sampai disini dulu. Mudah-mudahan bisa menginspirasi pembaca setia blog ini.
Sampai ketemu di kesempatan selanjutnya.
PS: Kalau anda mau mengetahui jawaban sempurnanya, silakan tonton video saya di apakahtuhanada.com
PS2: Tuhan juga TIDAK pernah menciptakan agama.
Grup yang menganut kepercayaan atheist dilain sisi, sama sekali tidak yakin dengan eksistensi Tuhan. Mereka menganggap, Tuhan tidak bisa dibuktikan dengan logika. Padahal sebenarnya mereka salah total. Saya bisa membuktikannya kok :p Ya, tanpa embel-embel mencomot ayat kitab suci, tapi dengan logika 100%. By the way, saya bukan penganut deisme, seperti kebanyakan orang lain. Saya juga mau menambahkan, ada sedikit kesamaan antara ateis dan agnostik. Mereka sama-sama bingung tentang Tuhan. Tapi yang agnostik, itu seperti cuek. Mereka gak mau tahu jika Tuhan itu ada atau tidak. Sebenarnya mereka hanya gak ngerti sih menurut saya, cuma pura-pura menutupi ketidaktahuan mereka.
Orang yang tahu menggunakan akal, logika, dan pikiran dengan tepat pasti bisa memberi bukti Tuhan itu ada tanpa perlu harus koar-koar. Karena intinya orang tersebut sudah paham beberapa sudut pandang yang benar tentang melihat dunia ini, dan persepsi. Mayoritas kaum agamawan, ateis, agnostik, animisme, dinamisme atau paham lainnya tidak tahu mereka salah, tapi mereka dengan sangat percaya diri mempertahankan keyakinan mereka. Bisa diibaratkan seperti anak TK yang belum mengetahui cara membuktikan 2 pangkat 3 = 8, tetapi anak TK itu tetap berkoar membuktikan bahwa 2 pangkat 3=8 itu salah. Ini sungguh lucu, tapi juga saya miris melihatnya. Tapi sebenarnya ada cara untuk memahami hal seputar eksistensi dan ke-ilahian Tuhan, yaitu dengan mempelajari elemen "indentitas", "the law of cause and effect", dan juga "infinity". Misalkan saja, kita harus paham betul bahwa harus ada 1 mahluk yang punya atribut paling sempurna, atau lebih tepatnya punya kekuasaan yang tak terbatas. Tidak boleh lebih dari 1, atau kurang dari 1. Kalau orang ateis bilang, darimana anda tahu? Ya coba aja pikirkan dengan logika masing-masing. Saya tantang anda.. :) Kalau anda belum bisa mengetahui konsep infinity tadi, mungkin anda gak akan tahu bahwa cuma boleh ada 1 makhluk yang punya unlimited power tadi.
Postingannya sampai disini dulu. Mudah-mudahan bisa menginspirasi pembaca setia blog ini.
Sampai ketemu di kesempatan selanjutnya.
PS: Kalau anda mau mengetahui jawaban sempurnanya, silakan tonton video saya di apakahtuhanada.com
PS2: Tuhan juga TIDAK pernah menciptakan agama.